“ Hibridisasi Somatik & Rekayasa Genetika “
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas terjadi dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga tidak mengenal istilah berhenti. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh ibnu khaldum yang tidak berubah “Tidak ada masyarakat yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon perkembangan IPTEK, menghentikan jalannya perubahan adalah pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Rekayasa genetika selalu mengalami perkembangan yang cukup drastic dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan manusia umumnya.
Genetika perlu kita pelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhluk hidup yang berada dilingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terinsolir dari makhluk lain yang ada disekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan maupun hewan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Rekayasa Genetika
2. Dapat mengetahui apa prinsip dasar Rekayasa Genetika
3. Dapat mengetahui teknik apa saja yang dapat dilakukan dalam Rekayasa Genetika
4. Dapat mengetahui bagaimana Rekayasa Genetika dengan cara Hibridisasi Somatik
5. Dapat mengetahui manfaat dari Rekayasa Genetika
6. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Rekayasa Genetika
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah di dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Rekayasa Genetika?
2. Apa Prinsip Dasar Rekayasa Genetika ?
3. Apa saja teknik-teknik dalam Rekayasa Genetika ?
4. Apa yang dimaksud hibridisasi somatic dalam Rekayasa Genetika ?
5. Apa manfaat dari Rekayasa Genetika ?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari hibridisasi ?
BAB II
ISI
2.1 pengertian Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu teknik bioteknologi yang digunakan untuk mentransfer gen dari suatu organisme ke organisme lain untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA Rekombinan.
DNA Rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan agar memiliki sifat- sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang kita inginkan. Misalnya, kita membuat DNA rekombinan yang memiliki fungsi membuat insulin. DNA ini kemudian kita masukan ke dalam bakteri dengan harapan bakteri tersebut dapat menghasilkan insulin. DNA rekombinan dilakukan melalui penyisipan gen dengan plasmid sebagai vektornya/ “kendaraan pemindah”.
Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:
· Teknik mengisolasi DNA;
· Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuklease;
· Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase;
· Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)
· Vektor berkembang dengan sisipan DNA yang direkayasa.
Dua komponen utama yang terlibat di dalam rekayasa genetika, yaitu plasmid dan enzim.
1) Plasmid
Plasmid adalah molekul DNA berantai rangkap dan berbentuk cincin. Plasmid ditemukan didalam sel bakteri dan dapat berbiak secara bebas, lepas dari kromosom induk. Dalam rekayasa genetika, plasmid berperan sebagai vektor (kendaraan) yang digunakan untuk mentransfer dan memperbanyak gen asing.
Keuntungan penggunaan plasmid adalah dapat di pindahkan dari satu sel ke sel yang lain, misalnya melalui cara transformasi. Ketika satu gen “asing” (biasanya diekstrak dari satu kromosom sel eukariotik) telah disisipkan ke dalam satu plasmid, ia akan bertindak seperti kendaraaan yang mengangkut gen ke dalam sel bakteri. Plasmid yang membawa gen tersebut siap di absorpsi dan di replikasikan oleh bakteri sehingga setiap anakan sel yang dihasilkan akan mewarisi gen- gen baru. Selanjutnya, setiap bakteri didalam kultur gen- gen akan menginstruksi, misalnya “hasilkan hormon insulin manusia”.
Adapun beberapa cara pemindahan DNA diantaranya adalah:
· Konjugasi: pemindahan DNA dalam sel bakteri melalui kontak fisik antar kedua sel.
· Transformasi: pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan sekitarnya.
· Transduksi: pemindahan DNA daribsatu sel ke sel lainnya melaui perantara
2) Enzim
Dalam rekayasa genetika dikenal dua macam bahan kimia yang berperan penting. Kedua macam bahan kimia tersebut adalah enzim pemutus (retriksi endonuklease) dan enzim perekat (ligase).
Enzim retriksi endonuklease merupakan enzim khusus dari bakteri yang berguna sebagai alat pertahanan tubuh. Misalnya untuk melawan DNA asing yang menyusup masuk, seperti yang berasal dari virus. Dalam dunia rekayasa genetika, enzim tersebut bertindak sebagai gunting biologi yang berfungsi untuk memotong/ menggunting rantai DNA pada tempat- tempat khusus. Enzim retriksi endonuklease memiliki dua keutamaan. Pertama, memiliki fungsi kerja spesifik. Dalam hal ini enzim mampu mengenal dan memotong urutan nukleotida tertentu pada DNA. Kedua, mampu menghasilkan potongan- potongan runcingketika memotong rantai ganda DNA. Fragmen- fragmen yang dihasilkannya adalah berupa ujung runcing (ujung lengket) yang terdiri atas untaian tunggal. Setiap ujung dari fragmen memiliki bagian yang menjorok dengan urutan basa yang dapat dikenali dan dipasangi oleh basa yang terletak di ujung untaian lainnya. Misalnya, ujung untaian tunggal dengan urutan basa AATT pada satu ujung dan TTAA pada ujung yang lain. Kedua fragmen tersebut dapat disambungkan sehingga membentuk satu untaian nukleotida lagi. Dalam hal ini, enzim ligase berfungsi untuk merekatkan dan mempersatukan fragmen- fragmen/ potongan- potongan DNA.
2.2 Prinsip Dasar Rekayasa Genetika
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika organisme yang sering digunakan adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler.
Proses Rekayasa Genetika
Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu :
Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu :
- Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid, yaitu lingkaran kecil AND yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing.
- Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid. Plasmid di dalam tubuh bakteri akan mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen.
3. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini disebut enzim endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.
2.3 Teknik- teknik Rekayasa Genetika
a) Teknik Plasmid Rekayasa Genetika
Melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika, para ahli dibidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit, adaptif kekeringan dan kondisi tanah yang tidak subur, hewan transgenik dan lain- lain.
Gambar. Rekayasa genetika dengan plasmid bakteri
b) Teknik Hibridoma
Teknik hibridoma adalah penggabungan dua sel dari organisme yang sama ataupun dari sel organisme yang berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hibrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut.
Contoh teknik hibridoma adalah pembuatan antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klon yang hanya mengenal satu jenis antigen.
Pembentukan antibodi monoklonal dilakukan dengan menggunakan kelinci atau tikus. Langkah pertama adalah menginjeksikan antigen ke tubuh kelinci atau tikus percobaan, kemudian limpanya dipisahkan. Selanjutnya dilakukan peleburan sel- sel limpa dengan sel- sel mieloma (sel- sel kanker). Sekitar 1% dari sel limpa adalah sel plasma yang menghasilkan antibodi. Sedangkan 10% sel hibridoma akhir terdiri dari sel yang menghasilkan antibodi. Setiap sel hibridoma hanya menghasilkan 1 antibodi.
Disini teknik seleksi dikembangkan untuk mengidentifikasi sel hibridoma, kemudian dilakukan pengembangan atau pengklonan berikutnya. Klon yang diperoleh dari hibridoma berupa antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal dapat disimpan beku, kemudian dapat diinjeksikan ke dalam tubuh hewan atau dibiakkan dalam suatu kultur untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah besar.
Gambar. Tehnik pembuatan antibodi monoklonal oleh Kohler dan Milstein
Kegunaan antibodi monoklonal:
· Para ilmuwan berharap dapat menggunakan antibodi monoklonal dalam pemgobatan kanker.
· Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin (HCG) dalam urine wanita hamil.
· Untuk mengikat racun dan menonaktifkannya, contohnya racun tetanus dan kelebihan obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibodi ini.
· Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.
c) Teknik Terapi Genetik
Terapi gen diartikan sebagai upaya memperbaiki atau mengganti gen- gen yang menyebabkan suatu penyakit. Terapi ini dilakukan dengan mengganti gen- gen yang tidak dapat bekerja dengan salinan gen yang normal ke dalam sel. Pada pertengahan tahun 1990, terapi genetik untuk mengobati penyakit menurun dan kanker kulit ganas.
Para ahli berusaha melawan gen- gen perusak dalam inti sel itu dengan berbagai cara, upaya yang dirintis tersebut dikenal dengan terapi genetik. Sayangnya penemuan itu tidak segera dapat diterapkan. Dalam rekayasa genetika ada kode etik yang melarang keras percobaan ini pada manusia. Rekayasa ini dikhawatirkan disalahgunakan untuk mengubah gen pembawa sifat manusia, misalnya untuk membuat manusia super.
Namun para ahli tidak selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal memang susah disembuhkan kecuali dengan terapi genetik. Maka munculah pendapat tentang perlu adanya dispensasi. Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite Rekayasa Genetik Nasional Institut of Healt (NIH) di Amerika Serikat yang mengizinkan penerapan terapi genetik untuk dua jenis penyakit yaitu penyakit menurun yang sangat jarang seperti Adenosine Deaminase Deficiency (ADD) dan sejenis kanker kulit yang ganas.
ADD adalah kelainan yang menyebabkan penderitanya tidak memiliki daya tahan tubuh sama sekali. Kontak dengan kuman apapun akan menyebabkan kematian. Rusaknya kekebalan pada ADD terjadi akibat sel- sel darah tidak mampu memproduksi enzim Adenosine Deaminase (AD) yang diperlukan untuk membangun daya tahan tubuh.
d) Teknik Kloning
Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berarti ranting atau cangkokan. Dalam bahasa Inggris, clone (klona) digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual. Istilah clone (klona) pertama diusulkan oleh Herbert Webber pada tahun 1903. Kloning dapat dilakukan dengan transfer gen, transfer embrio dan transfer inti. Organisme hasil kloning akan memiliki salinan genetika yang sama persis dengan makhluk hidup yang lain.
1. Transfer Gen
Kloning ini dilakukan dengan menyisipkan potongan gen yang dikehendaki dari suatu spesies lain sehingga spesies ke spesies lain sehingga spesies yang di klon tadi akan memiliki sifat tambahan sesuai dengan gen yang telah di sisipkan ke dalam sel tubuhnya.
2. Transfer Embrio
Transfer embrio ini dilakukan dengan jalan mengambil ovum kemudian membuahinya dengan sperma, setelah terjadi zigot yang akan berkembang menjadi embrio, embrio- embrio ini di transfer atau ditanam dalam rahim individu betina sampai lahir menjadi individu dewasa.
3. Transfer Inti
Prinsip dari transfer inti yaitu dengan memasukkan inti sel (nukleus) dari satu spesies ke dalam sel spesies lain yang sebelumnya inti selnya telah dibuang atau dikosongkan.
Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J. King (AS) mencoba teknik kloning pada katak. Sepuluh tahun kemudian (1962), John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada katak, namun prcobaannya menghasilkan banyak katak yang abnormal atau cacat. Gurdon kemudian menyempurnakan percobaannya sehingga menghasilkan banyak katak yang tumbuh normal dan berkembang menjadi dewasa.
Pada tahun 1986, Steen Wikkadsen (Inggris) mengklona sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti. Ia bekerja sama dengan Lembaga Grenada Genetics.
Pada tahun 1996, Ian Wilmut mengklona domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu domba finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari sel menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finn dorset difusikan dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio berkembang dan lahir dengan ciri- ciri sama dengan finn dorset. Domba hasil kloning ini diberi nama Dolly. Dolly disuntik mati pada tanggal 14 februari 2003 karena menderita penyakit yang sulit disembuhkan.
Perlu diperhatikan bahwa Wilmut melakukan 277 percobaan kloning dan dari sekian banyak percobaan, hanya 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke rahim domba, dan hanya satu yang menjadi domba normal. Dengan demikian, tingkat keberhasilan kloning domba masih sangat rendah (Purves et al. 2004).
Gambar. Teknik cloning yang dilakukan untuk menghasilkan domba Dolly
2.4 pengertian Hibridisasi Somatik dalam Rekayasa Genetika
Somatik hibrida sel yang disebut somatik, GT mengacu pada dua sel yang berbeda menjadi sebuah prosedur fusi sel somatik. Bergabung membentuk sel-sel hibrida, baik dua kromosom.
Pengantar singkat
Organisme kecuali sel germinal adalah semua sel di luar sel. Dipisahkan dari sel-sel kultur jaringan tubuh apakah disiplin penelitian genetika yang disebut sel somatik genetika (somaticgenetics). Sel kultur dapat artifisial dikontrol atau diubah kondisi lingkungan, dan untuk menetapkan baris sel, pelestarian jangka panjang, untuk berbagai studi normal dan patologis. Pemetaan gen dikaitkan dengan hibridisasi somatik (somaticcellhybridization). Hibridisasi sel, juga dikenal sebagai fusi sel (cellfusion), adalah perpaduan dari dua jenis sel dari sumber yang berbeda ke dalam sel baru. Kebanyakan hibridisasi sel somatik dengan sel manusia dan tikus, tikus atau hamster sel (hybridcell) hibridisasi. Fusi sel, untuk melakukan skrining heterokarion. Metode yang digunakan adalah: ① Menurut orangtua morfologi sel, diberi label dengan pewarna fluorescent yang berbeda, seleksi buatan atau sel pemisahan penyortir fluoresensi-diaktifkan. Atau melalui pemilihan langsung mikromanipulasi. ② Dalam tekanan seleksi yang tepat, sehingga hanya pertumbuhan sel hibrida, orang tua dan menghilangkan homolog sel fusi. Seperti hormon pertumbuhan memilih, pemilihan pelengkap metabolik, pemutihan pilihan pelengkap, auxotrophic pelengkap seleksi, resistensi obat komplementer seleksi.
Fused hibrida sel heterokarion, dalam banyak kasus pada mitosis pertama terjadi fusi nuklir dari dua orang tua, jika dua lokasi nuklir di dekat sel hibrida, juga mungkin terjadi sebelum fusi mitosis. Jika kedua nuklir dan fusi, mungkin berkembang menjadi chimera. Jika keduanya saling mendukung inti dan saling eksklusif, menyebabkan hilangnya kromosom, sering juga disertai dengan penataan ulang kromosom, fragmen kromosom, kromosom cincin, kromosom pembentukan jembatan. Fusi dari dua asli
Sitoplasma plastid, mungkin pencampuran, organel yang merata, sehingga dua sisi kloroplas dan gen mitokondria telah diwariskan. Juga menyarankan bahwa dua fusi protoplas, kualitas pengalaman kerugian acak. Apakah hibrida fusi sel, multi-kromosom perbandingan morfologi dan analisis isozim untuk mengidentifikasi, tetapi juga bentuk yang berguna dari organ bunga untuk mendeteksi warna.
Pada umumnya tanaman hanya bisa di jenis yang sama hibridisasi seksual atau sistem klasifikasi sama antara spesies orangtua, menurut pemisahan nuklir Mendel sifat dan gen nuklir sebagian besar di luar warisan ibu. Hibridisasi somatik gamet tidak mengatasi afinitas hibridisasi seksual dengan orang tua lain untuk mendapatkan beberapa hibrida aneuploid atau cybrid. Mereka adalah rentang yang sangat luas variasi genetik, yang sangat diperkaya pengembangbiakan bahan asli, sehingga menciptakan spesies baru yang tidak ditemukan di alam. Seperti kentang dan campuran tomat mendapatkan tomat dan tomat kentang kentang. Tidak ada dinding sel telanjang, memungkinkan manipulasi genetik, mentransfer beberapa gen atau genom, telah berhasil sebagai wortel integrasi peterseli S. Oleh karena itu, peningkatan somatik hibridisasi pada spesies memiliki prospek yang luas. Juga kubis dan kubis Brassica napus fusi sintetis, pendek diulang di laboratorium evolusi di alam, sehingga hubungan segitiga brassica evolusi lagi diverifikasi. Teknik hibridisasi sel somatik untuk penelitian biologi sel dan analisis genetik memberikan jalan baru penelitian.
Sel Hybrid
Integrasi sel baru yang dihasilkan disebut sel hybrid (hybridcell), yang berisi berbagai orang tua kromosom. Sel Hybrid memiliki fitur penting dalam pemuliaan mereka terjadi selama passaging menjaga hewan pengerat dan kromosom manusia satu kromosom secara bertahap hilang, hanya menyisakan satu atau beberapa, alasannya masih belum diketahui. Penahan hanya beberapa atau bahkan sel hybrid adalah kromosom gen linkage analisis manusia dan pemetaan gen bahan yang bermanfaat. Karena sel-sel murine dan memiliki karakteristik biokimia dan imunologi yang berbeda, Miller, dll dengan penggunaan hibridisasi sel somatik dan karakteristik sel hibrida, sel-sel hibrida yang bertahan sampai kinase timidin (TK). Setiap kali mengandung kromosom manusia 17 sel hibrida akibat aktivitas TK dan kelangsungan hidup, kematian dan wakil versa. Untuk gen TK menyimpulkan terletak pada kromosom 17. Ini adalah yang pertama dilakukan oleh sel hibridisasi pemetaan gen. Dengan demikian, studi tentang gen penargetan, karena sel-sel hibrida alat ini, Anda hanya perlu berkonsentrasi pada kromosom tertentu, Anda dapat menemukan lokus.
Radiasi hybrid
Radiasi hybrid (radiationhybridRH) teknologi pemetaan 1975 oleh Goss dan Harris mendirikan sebuah teknik hibridisasi sel somatik untuk membangun genom manusia dalam peta fisik resolusi tinggi terus menerus. Teknik pemetaan hybrid radiasi berumur dikembangkan oleh CoxVR dkk didirikan pada tahun 1990.
Prinsip
Penggunaan dosis tinggi sinar-X dari kromosom istirahat calon menjadi beberapa fragmen, sel yang mengandung fragmen seperti hibridisasi dengan klon sel hamster. Dalam hybrid ini, fragmen kromosom manusia dimasukkan ke bagian tengah dari genom hamster, sehingga sebagian besar fragmen kloning selama mitosis dalam keadaan stabil. Rekombinasi genetik menggunakan prinsip yang sama dan metode kemungkinan maksimum untuk menghitung hadir statistik dalam fragmen DNA polimorfik atau frekuensi breakpoint antara tanda polimorfik, untuk memperkirakan jarak antara tanda, dan membangun salinan genom perpustakaan --- sel somatik sistem hibrida manusia. Dibangun sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari berbagai tingkat kesalahan set salinan, sehingga resolusi yang berbeda radiasi peta hybrid. Singkatnya, hibrida radiasi didasarkan pada X-ray radiasi dengan sel donor diobati dengan non-radiasi pada dasar fusi sel reseptor sebagai pendekatan sel somatik genetik adalah penggunaan sinar-X antara dua tanda terganggu probabilitas untuk menghitung jarak antara tanda, meiosis linkage pemetaan dengan metode serupa untuk menentukan urutan antara tanda.
Proses uji
Panel G3 menghasilkan → OK → STSs sistem PCR dan kondisi reaksi → membangun peta RH.
Hibridisasi somatik
Hibridisasi somatik dalam teknik kultur protoplas, berdasarkan metode fusi sel hewan dipinjam dikembangkan baru bio-teknologi. Proses hibridisasi somatik, termasuk penyusunan protoplas, fusi induksi skrining sel hibrida protoplas dan pelatihan, serta regenerasi tanaman hibrida dan identifikasi daerah lain. Di sini tembakau dan kedelai hibridisasi somatik, misalnya, penjelasan singkat dari proses hibridisasi somatik tanaman.
Protoplas pilih daun muda tanaman tembakau dan sel kedelai berbudaya, protoplas disiapkan oleh hidrolisis. Jalur protoplas tembakau hijau dan berwarna kedelai, di bawah mikroskop mudah untuk membedakan antara keduanya.
Fusi protoplas untuk mengambil jumlah yang sama tembakau dan kedelai protoplas dicampur, solusi glikol polietilen. Diamati di bawah mikroskop, dapat dilihat setiap Wrapping protoplas bersama-sama. Interval, tambahkan kalsium, pH tinggi dari solusi, kemudian mulai fusi protoplas. Fusi protoplas, termasuk fusi membran dan fusi dua proses. Dapat menyebabkan fusi sel diinduksi fusi dua inti sel menyatu hybrid di mitosis ketika pertama kali dilakukan.
Skrining sel hibrida dan tembakau berbudaya dan kedelai setelah fusi protoplas, protoplas dipindahkan ke media kultur yang tepat, protoplas beregenerasi. Pada saat ini, campuran dalam sel, tidak hanya tembakau - sel hibrida kedelai, serta sel-sel tembakau, sel kedelai, tembakau - sel tembakau, kedelai - sel kedelai. Skrining sel Hybrid, Anda dapat menggunakan metode mekanis juga dapat digunakan dalam fisiologi atau metode genetik. Dengan cara mekanis, misalnya, menurut dua sel orangtua dalam morfologi, perbedaan warna, sel-sel yang diunggulkan di cawan petri dengan sel kecil, sel kecil, setiap sel discharge 1-3. Sel Hybrid di bawah mikroskop untuk menemukan, dan posisi kalibrasi. Sel hybrid lainnya terbagi menjadi massa sel saat ditransfer ke cawan Petri, berkembang menjadi kalus.
Regenerasi dan identifikasi tanaman hibrida regenerasi tanaman hibrida dari kultur kalus mengacu pada proses tanaman hibrida. Karena tembakau dan kedelai, masing-masing, milik Solanaceae dan Leguminosae, baik fusi, hanya tumbuh menjadi kalus hybrid, tidak bisa membedakan, begitu jauh dari tanaman hibrida regenerasi dan identifikasi. Untuk tanaman hibrida dapat regenerasi, seperti tembakau - Pulau Tembakau, kubis - kubis, wortel - Alpestre sehingga tanaman tumbuh apa yang tidak hibrida, tetapi juga perlu dituntaskan setelah identifikasi. Identifikasi tanaman hibrida memiliki morfologi, metode biokimia (misalnya elektroforesis), metode sitologi (seperti analisis kariotipe), metode biologi molekular (seperti hibridisasi molekul), dll
Pengantar singkat
Organisme kecuali sel germinal adalah semua sel di luar sel. Dipisahkan dari sel-sel kultur jaringan tubuh apakah disiplin penelitian genetika yang disebut sel somatik genetika (somaticgenetics). Sel kultur dapat artifisial dikontrol atau diubah kondisi lingkungan, dan untuk menetapkan baris sel, pelestarian jangka panjang, untuk berbagai studi normal dan patologis. Pemetaan gen dikaitkan dengan hibridisasi somatik (somaticcellhybridization). Hibridisasi sel, juga dikenal sebagai fusi sel (cellfusion), adalah perpaduan dari dua jenis sel dari sumber yang berbeda ke dalam sel baru. Kebanyakan hibridisasi sel somatik dengan sel manusia dan tikus, tikus atau hamster sel (hybridcell) hibridisasi. Fusi sel, untuk melakukan skrining heterokarion. Metode yang digunakan adalah: ① Menurut orangtua morfologi sel, diberi label dengan pewarna fluorescent yang berbeda, seleksi buatan atau sel pemisahan penyortir fluoresensi-diaktifkan. Atau melalui pemilihan langsung mikromanipulasi. ② Dalam tekanan seleksi yang tepat, sehingga hanya pertumbuhan sel hibrida, orang tua dan menghilangkan homolog sel fusi. Seperti hormon pertumbuhan memilih, pemilihan pelengkap metabolik, pemutihan pilihan pelengkap, auxotrophic pelengkap seleksi, resistensi obat komplementer seleksi.
Fused hibrida sel heterokarion, dalam banyak kasus pada mitosis pertama terjadi fusi nuklir dari dua orang tua, jika dua lokasi nuklir di dekat sel hibrida, juga mungkin terjadi sebelum fusi mitosis. Jika kedua nuklir dan fusi, mungkin berkembang menjadi chimera. Jika keduanya saling mendukung inti dan saling eksklusif, menyebabkan hilangnya kromosom, sering juga disertai dengan penataan ulang kromosom, fragmen kromosom, kromosom cincin, kromosom pembentukan jembatan. Fusi dari dua asli
Sitoplasma plastid, mungkin pencampuran, organel yang merata, sehingga dua sisi kloroplas dan gen mitokondria telah diwariskan. Juga menyarankan bahwa dua fusi protoplas, kualitas pengalaman kerugian acak. Apakah hibrida fusi sel, multi-kromosom perbandingan morfologi dan analisis isozim untuk mengidentifikasi, tetapi juga bentuk yang berguna dari organ bunga untuk mendeteksi warna.
Pada umumnya tanaman hanya bisa di jenis yang sama hibridisasi seksual atau sistem klasifikasi sama antara spesies orangtua, menurut pemisahan nuklir Mendel sifat dan gen nuklir sebagian besar di luar warisan ibu. Hibridisasi somatik gamet tidak mengatasi afinitas hibridisasi seksual dengan orang tua lain untuk mendapatkan beberapa hibrida aneuploid atau cybrid. Mereka adalah rentang yang sangat luas variasi genetik, yang sangat diperkaya pengembangbiakan bahan asli, sehingga menciptakan spesies baru yang tidak ditemukan di alam. Seperti kentang dan campuran tomat mendapatkan tomat dan tomat kentang kentang. Tidak ada dinding sel telanjang, memungkinkan manipulasi genetik, mentransfer beberapa gen atau genom, telah berhasil sebagai wortel integrasi peterseli S. Oleh karena itu, peningkatan somatik hibridisasi pada spesies memiliki prospek yang luas. Juga kubis dan kubis Brassica napus fusi sintetis, pendek diulang di laboratorium evolusi di alam, sehingga hubungan segitiga brassica evolusi lagi diverifikasi. Teknik hibridisasi sel somatik untuk penelitian biologi sel dan analisis genetik memberikan jalan baru penelitian.
Sel Hybrid
Integrasi sel baru yang dihasilkan disebut sel hybrid (hybridcell), yang berisi berbagai orang tua kromosom. Sel Hybrid memiliki fitur penting dalam pemuliaan mereka terjadi selama passaging menjaga hewan pengerat dan kromosom manusia satu kromosom secara bertahap hilang, hanya menyisakan satu atau beberapa, alasannya masih belum diketahui. Penahan hanya beberapa atau bahkan sel hybrid adalah kromosom gen linkage analisis manusia dan pemetaan gen bahan yang bermanfaat. Karena sel-sel murine dan memiliki karakteristik biokimia dan imunologi yang berbeda, Miller, dll dengan penggunaan hibridisasi sel somatik dan karakteristik sel hibrida, sel-sel hibrida yang bertahan sampai kinase timidin (TK). Setiap kali mengandung kromosom manusia 17 sel hibrida akibat aktivitas TK dan kelangsungan hidup, kematian dan wakil versa. Untuk gen TK menyimpulkan terletak pada kromosom 17. Ini adalah yang pertama dilakukan oleh sel hibridisasi pemetaan gen. Dengan demikian, studi tentang gen penargetan, karena sel-sel hibrida alat ini, Anda hanya perlu berkonsentrasi pada kromosom tertentu, Anda dapat menemukan lokus.
Radiasi hybrid
Radiasi hybrid (radiationhybridRH) teknologi pemetaan 1975 oleh Goss dan Harris mendirikan sebuah teknik hibridisasi sel somatik untuk membangun genom manusia dalam peta fisik resolusi tinggi terus menerus. Teknik pemetaan hybrid radiasi berumur dikembangkan oleh CoxVR dkk didirikan pada tahun 1990.
Prinsip
Penggunaan dosis tinggi sinar-X dari kromosom istirahat calon menjadi beberapa fragmen, sel yang mengandung fragmen seperti hibridisasi dengan klon sel hamster. Dalam hybrid ini, fragmen kromosom manusia dimasukkan ke bagian tengah dari genom hamster, sehingga sebagian besar fragmen kloning selama mitosis dalam keadaan stabil. Rekombinasi genetik menggunakan prinsip yang sama dan metode kemungkinan maksimum untuk menghitung hadir statistik dalam fragmen DNA polimorfik atau frekuensi breakpoint antara tanda polimorfik, untuk memperkirakan jarak antara tanda, dan membangun salinan genom perpustakaan --- sel somatik sistem hibrida manusia. Dibangun sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dari berbagai tingkat kesalahan set salinan, sehingga resolusi yang berbeda radiasi peta hybrid. Singkatnya, hibrida radiasi didasarkan pada X-ray radiasi dengan sel donor diobati dengan non-radiasi pada dasar fusi sel reseptor sebagai pendekatan sel somatik genetik adalah penggunaan sinar-X antara dua tanda terganggu probabilitas untuk menghitung jarak antara tanda, meiosis linkage pemetaan dengan metode serupa untuk menentukan urutan antara tanda.
Proses uji
Panel G3 menghasilkan → OK → STSs sistem PCR dan kondisi reaksi → membangun peta RH.
Hibridisasi somatik
Hibridisasi somatik dalam teknik kultur protoplas, berdasarkan metode fusi sel hewan dipinjam dikembangkan baru bio-teknologi. Proses hibridisasi somatik, termasuk penyusunan protoplas, fusi induksi skrining sel hibrida protoplas dan pelatihan, serta regenerasi tanaman hibrida dan identifikasi daerah lain. Di sini tembakau dan kedelai hibridisasi somatik, misalnya, penjelasan singkat dari proses hibridisasi somatik tanaman.
Protoplas pilih daun muda tanaman tembakau dan sel kedelai berbudaya, protoplas disiapkan oleh hidrolisis. Jalur protoplas tembakau hijau dan berwarna kedelai, di bawah mikroskop mudah untuk membedakan antara keduanya.
Fusi protoplas untuk mengambil jumlah yang sama tembakau dan kedelai protoplas dicampur, solusi glikol polietilen. Diamati di bawah mikroskop, dapat dilihat setiap Wrapping protoplas bersama-sama. Interval, tambahkan kalsium, pH tinggi dari solusi, kemudian mulai fusi protoplas. Fusi protoplas, termasuk fusi membran dan fusi dua proses. Dapat menyebabkan fusi sel diinduksi fusi dua inti sel menyatu hybrid di mitosis ketika pertama kali dilakukan.
Skrining sel hibrida dan tembakau berbudaya dan kedelai setelah fusi protoplas, protoplas dipindahkan ke media kultur yang tepat, protoplas beregenerasi. Pada saat ini, campuran dalam sel, tidak hanya tembakau - sel hibrida kedelai, serta sel-sel tembakau, sel kedelai, tembakau - sel tembakau, kedelai - sel kedelai. Skrining sel Hybrid, Anda dapat menggunakan metode mekanis juga dapat digunakan dalam fisiologi atau metode genetik. Dengan cara mekanis, misalnya, menurut dua sel orangtua dalam morfologi, perbedaan warna, sel-sel yang diunggulkan di cawan petri dengan sel kecil, sel kecil, setiap sel discharge 1-3. Sel Hybrid di bawah mikroskop untuk menemukan, dan posisi kalibrasi. Sel hybrid lainnya terbagi menjadi massa sel saat ditransfer ke cawan Petri, berkembang menjadi kalus.
Regenerasi dan identifikasi tanaman hibrida regenerasi tanaman hibrida dari kultur kalus mengacu pada proses tanaman hibrida. Karena tembakau dan kedelai, masing-masing, milik Solanaceae dan Leguminosae, baik fusi, hanya tumbuh menjadi kalus hybrid, tidak bisa membedakan, begitu jauh dari tanaman hibrida regenerasi dan identifikasi. Untuk tanaman hibrida dapat regenerasi, seperti tembakau - Pulau Tembakau, kubis - kubis, wortel - Alpestre sehingga tanaman tumbuh apa yang tidak hibrida, tetapi juga perlu dituntaskan setelah identifikasi. Identifikasi tanaman hibrida memiliki morfologi, metode biokimia (misalnya elektroforesis), metode sitologi (seperti analisis kariotipe), metode biologi molekular (seperti hibridisasi molekul), dll
2.5. manfaat dari Rekayasa Genetika
Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon manusia seperti
· insulin dan hormon pertumbuhan
· Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah
· Tersedianya sumber energi yang terbaharui
· Proses industri yang lebih murah
· Berkurangnya polusi
2.6. keuntungan dan kekurangan dari hibridisasi
Kelebihan
Hibridisasi in situ fluoresensi (IKAN) metode dan hybrid radiasi (RH) teknologi pemetaan gen yang paling umum digunakan di dunia dari dua metode memiliki kelebihan dan kekurangan. IKAN dapat diposisikan dalam sejumlah lokus homolog genomik, hasil intuitif, dapat diandalkan, dan sangat sulit hukum RH. Tapi prosedur uji IKAN rumit, terutama dipengaruhi oleh ukuran probe, 2kb sulit untuk menemukan urutan cDNA berikut, dan hasilnya perlu analisis cytogeneticists berpengalaman. Metode RH sederhana, ketelitian yang tinggi untuk kurang dari LKB - urutan berikut 2kb, didasarkan pada metode statistik dapat ditargetkan secara langsung. Hasilnya juga memfasilitasi perbandingan antara laboratorium yang berbeda. Dibandingkan dengan pemetaan lainnya, metode pemetaan RH tergantung pada breakpoints meiosis radiasi dan bukan oleh rekombinasi breakpoint, adalah metode benar-benar independen, ini adalah metode pemetaan pelengkap ini dapat digunakan untuk Semua STSs yang berbeda, memiliki potensi besar untuk DNA komplementer dan dengan demikian memfasilitasi integrasi peta genetik dan transkripsi yang berbeda dan semua genom suar (urutan diketahui sentromer dan telomer).
Hibridisasi in situ fluoresensi (IKAN) metode dan hybrid radiasi (RH) teknologi pemetaan gen yang paling umum digunakan di dunia dari dua metode memiliki kelebihan dan kekurangan. IKAN dapat diposisikan dalam sejumlah lokus homolog genomik, hasil intuitif, dapat diandalkan, dan sangat sulit hukum RH. Tapi prosedur uji IKAN rumit, terutama dipengaruhi oleh ukuran probe, 2kb sulit untuk menemukan urutan cDNA berikut, dan hasilnya perlu analisis cytogeneticists berpengalaman. Metode RH sederhana, ketelitian yang tinggi untuk kurang dari LKB - urutan berikut 2kb, didasarkan pada metode statistik dapat ditargetkan secara langsung. Hasilnya juga memfasilitasi perbandingan antara laboratorium yang berbeda. Dibandingkan dengan pemetaan lainnya, metode pemetaan RH tergantung pada breakpoints meiosis radiasi dan bukan oleh rekombinasi breakpoint, adalah metode benar-benar independen, ini adalah metode pemetaan pelengkap ini dapat digunakan untuk Semua STSs yang berbeda, memiliki potensi besar untuk DNA komplementer dan dengan demikian memfasilitasi integrasi peta genetik dan transkripsi yang berbeda dan semua genom suar (urutan diketahui sentromer dan telomer).
Kekurangan
Meskipun demikian, metode RH juga tunduk pada batasan-batasan tertentu dari kondisi mereka sendiri, RH klon hibridisasi setiap panel termasuk hamster dan DNA genom manusia, dapat dilihat dalam konteks hamster genom DNA perbedaan fasor. Jika beberapa gen tidak dapat menemukan alasan untuk itu adalah bahwa hal itu termasuk membaca urutan frame dan 3, wilayah UTR dan hamster lebih dari 90% kesamaan. Selain itu, EST atau panjang cDNA dilakukan positioning cDNA primer urutan penuh, dan RH adalah metode DNA genomik yang sesuai dengan fragmen diperkuat, sejak kehadiran urutan intron, amplifikasi dan primer bagian desain langsung berhubungan dengan umum harus memilih 3, UTR bagian urutan. Hal ini juga harus dicatat bahwa keberhasilan metode posisi RH, tergantung pada daerah kromosom dari posisi target yang tepat ada. Jika distribusi regional yang ada diagram RH cocok untuk mercusuar ini terlalu kecil, Anda dapat beralih ke posisi lokus penanda dan panel lagi. Jadi, untuk meningkatkan akurasi peta RH masa depan, semakin banyak STSs ditempatkan pada kromosom, diharapkan untuk menebus cacat ini.
Meskipun demikian, metode RH juga tunduk pada batasan-batasan tertentu dari kondisi mereka sendiri, RH klon hibridisasi setiap panel termasuk hamster dan DNA genom manusia, dapat dilihat dalam konteks hamster genom DNA perbedaan fasor. Jika beberapa gen tidak dapat menemukan alasan untuk itu adalah bahwa hal itu termasuk membaca urutan frame dan 3, wilayah UTR dan hamster lebih dari 90% kesamaan. Selain itu, EST atau panjang cDNA dilakukan positioning cDNA primer urutan penuh, dan RH adalah metode DNA genomik yang sesuai dengan fragmen diperkuat, sejak kehadiran urutan intron, amplifikasi dan primer bagian desain langsung berhubungan dengan umum harus memilih 3, UTR bagian urutan. Hal ini juga harus dicatat bahwa keberhasilan metode posisi RH, tergantung pada daerah kromosom dari posisi target yang tepat ada. Jika distribusi regional yang ada diagram RH cocok untuk mercusuar ini terlalu kecil, Anda dapat beralih ke posisi lokus penanda dan panel lagi. Jadi, untuk meningkatkan akurasi peta RH masa depan, semakin banyak STSs ditempatkan pada kromosom, diharapkan untuk menebus cacat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rekayasa Genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinasi DNA pada mikroorganisme tertentu.
2. Dengan Rekayasa Genetika manusia dapat membuat organisme yang tidak dapat mengahasilkan bahan tertentu menjadi dapat menghasilkan bahan tertentu.
3. Rekayasa Genetika dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan dan merupakan alat untuk melakukan pembaharuan yang sangat efisien jika digunakan dengan tepat.
3.2 Saran
1. Hendaknya rekayasa genetika dimanfaatkan dan digunakan dengan selayak-layaknya.
2. Rekayasa genetika hendaknya tidak digunakan untuk merusak gen suatu organisme
3. Rekayasa genetika hendaknya digunakan untuk memperbaiki keadaan manusia yang semakin terpuruk.
DAFTAR PUSTAKA
· Anonim. 2007. Kultur Protoplasma Dan Fusi Protoplasma. http://www.e-learning.unram.ac.id.
· Suryo.1996. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
· Tjan, Kiaauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: Penerbit Tarsito.
Bahasanya kacau, kelihatan sekali cuman copy paste
BalasHapusBuat sakit kepala bacanya