Isolasi DNA diperlukan untuk analisis genetik,
yang digunakan untuk tujuan ilmiah, medis, atau forensik. Para ilmuwan
menggunakan DNA di sejumlah aplikasi, seperti pengenalan DNA ke dalam sel dan
binatang atau tanaman, atau untuk tujuan diagnostik. Dalam obat aplikasi yang
terakhir adalah yang paling umum. Di sisi lain, ilmu forensic perlu memulihkan
DNA untuk identifikasi individu (bagi pemerkosa misalnya, pencuri kecil,
kecelakaan, atau korban perang), penentuan ayah, dan pabrik atau identifikasi
hewan
Isolasi DNA
dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel,
pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat
dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian
tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa
polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka kadar air
pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda-beda pula.
Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin
sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit. Penambahan
deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membrane sel, melalui
ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak
pada membrane membentuk senyawa “lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa
tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan
hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu
ikatan kimia (Campbell dkk. 2002).
Isolasi DNA/RNA merupakan langkah awal yang harus dikerjakan
dalam rekayasa genetika sebelum melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar
isolasi total DNA/RNA dari jaringan adalah dengan memecah dan mengekstraksi
jaringan tersebut sehingga akan terbentuk ekstrak sel yang terdiri atas sel-sel jaringan, DNA, dan RNA.
Kemudian ekstrak sel dipurifikasi sehingga dihasilkan pelet sel yang mengandung
DNA/RNA total. Prinsip-prinsip isolasi DNA plasmid hampir sama dengan isolasi
total DNA/RNA dari jaringan (Faaih, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar